Hidup sperti bejana


Hidup sperti bejana
Seringkali ketika melihat kelebihan-kelebihan orang lain kita mulai bersungut dengan kehidupan kita. Mulai mengeluh dengan keadaan, komplain bahkan mulai keluar pemikiran kenapa kahidupan saya tidak bisa seenak orang lain. "Mulai komplain kenapa saya kerja kerja orang tersebut yang dapat promosi. perasaan saya yang kerja kerja dia yang santai-santai aja tapi kenapa karirnya terus menanjak ?", bahkan kenapa hidup saya yang bermasalah terus, seperti masalah ga ada habisnya.

Ketika terjebak dalam pola pikir ini kita akan semakin terpuruk dan seolah-olah keadaan yang benar. dan penderitaan akan datang terus.... berulang-ulang dan pola pikir kita akan semakin terbentuk sejalan dengan keadaan yang kita alami.


Sukses itu butuh proses
Sebuah bejana di tangan seorang penjunan. Sebuah bejana tidak bisa menentukan bahwa dia harus memiliki 2 lekukan, bentuk lingkaran atas yang lebih kecil dan memiliki lengan sebagai pegangan... dan untuk mengeringkannya di cukup di simpan dalam ruangan sejuk yang tidak terkena sinar matahari atau tidak di bakar.. proses-demi-proses merupakan fase/tahap-tahap pembentukan sebuah tembikar.. tanpa itu tidak dijamin bahwa penjunan akan menghasilkan tembikar yang berkulitas.

Demikian juga dengan kehidupan kita... bagaikan sebuah bejana di tangan sang penjunan! coba kita lihat di

Yeremia 18:4 : "Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya"

... itulah kehidupan kita

Tanpa kita sadari bahwa itu merupakan proses pembetukan dalam kehidupan kita... Tuhan punya rencanya yang indah jadi tunggu dan nikmati proser dari Allah

Setiap pencapaian yang maksimal pasti membutuhkan proses, meskipun proses itu menyakitkan

Oleh: Francis
kojongianz@gmail.com

Comments

Popular Posts